Friday, October 23, 2015

Pemakaian Huruf

MAKALAH BAHASA INDONESIA
(Pemakaian Huruf )
Dosen : Drs.sanib abidin, m.mpd
 Oleh :
             Asep
             Jalal
             Ugui
             Hhouui


https://pbs.twimg.com/profile_images/1825904044/logo_kampus_400x400.jpg















STAI DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
2015




KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum wr.wb
               Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf  ini sampai selesai.

                Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah, yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya. Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.

               Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara Pemakaian Huruf yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata ataupun kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, dan  pemakaian huruf miring.
Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari teman-teman. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

                   Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf  ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwakarta, September 2015


                                                                                                                     Penyusun
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................................    i

DAFTAR ISI .............................................................................................................    ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................    1
         1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................   1
         2. Rumusan Masalah ............................................................................................   1
         3. Tujuan Penulisan ..............................................................................................   1

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................   2
         1. Pemakaian Huruf ..............................................................................................   2
A. Huruf Abjad .............................................................................................................   2
 B. Huruf Vokal ............................................................................................................   2
 C. Huruf Konsonan .......................................................................................................   2
 D. Huruf Diftong .........................................................................................................    2
 E. Gabugan Huruf Konsonan .........................................................................................    2
 F. Huruf Kapital ............................................................................................................   2
 G. Huruf Miring ............................................................................................................   5
 H. Huruf Tebal ..............................................................................................................   6
          2. Contoh Wacana .................................................................................................   7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................    8
           1. Simpulan ........................................................................................................    9
           2. Saran ...............................................................................................................   9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
                 Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PEMAKAIAN HURUF
 A. Huruf Abjad
Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:
a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.
     B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*, i, o, dan u.
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( „ ) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Di mana kecap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.
      C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
       D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
       E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat dan petikan langsung.
Misalnya:
Dia membaca buku
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam, Kristen, Quran, Alkitab.


3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Gubernur Jawa Tengah
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
Vasco da Gama
Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
bahasa Indonesia
6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah bulan Maulid
bulan Agustus hari Galungan
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan
Gunung Semeru
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara
tari Melayu
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.
Misalnya:
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali, kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalya:
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:

Dr. Doktor
Catatan:
Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
12.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya, “itu apa, Bu?”
Besok Paman akan datang.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda sudah kami terima dengan baik.
G. Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
3.a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:

Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

H. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak menyamai.













3. CONTOH WACANA

4G XL Akhirnya Sampai di Bandung (JAKARTA, KOMPAS.com).
Operator XL Axiata akan menghadirkan layanan berteknologi 4G di Bandung. Layanan internet cepat itu saat ini sedang dalam persiapan dan dijanjikan selesai dalam hitungan hari.
Saat ini, operator telekomunikasi tersebut masih dalam proses modernisasi jaringan. Targetnya, modernisasi yang terkait implementasi 4G itu akan selesai pada akhir Maret 2015. “Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan kami gelar beberapa saat lagi, kami memenuhi janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk memberikan pelayanan yang lebih unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah ada," ujar Vice President Central Region XL Bambang Parikesit melalui keterangan resmi kepada KompasTekno, Jumat (13/3/2015). "Modernisasi jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus kami lakukan hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih prima," imbuhnya. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 15 Persiapan jaringan di Bandung sekaligus memastikan kinerja XL menjelang gelaran acara Konferense Asia Afrika (KAA), 19-24 April 2015. Secara khusus XL terus memastikan semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta di beberapa tempat yang menjadi venue hajatan internasional tersebut. Pada saat acara berlangsung pun XL akan menggelar jaringan 4G di sejumlah lokasi utama acara KAA.
Dia menambahkan, Bandung dipilih XL dengan pertimbangan tingginya potensi permintaan dan kebutuhan data konsumen. Selain itu layanan 4G dinilai akan mendukung pembangunan Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat.
Selain menyiapkan jaringan, operator yang identik dengan warna biru itu juga menyiapkan ekosistem pendukung 4G. Ekosistem tersebut antara lain ketersediaan ponsel, aplikasi digital yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan (gratis streaming lagu di Guvera, live streaming nonton pertandingan bola Liga Inggris, video streaming di VIKI, dan konten Muslimku), dan paket data layanan 4G.
Komentar :
Dari kabar berita diatas yang diambil dari kabar berita kompas.com, hampir semua isinya sudah memperhatikan pemakaian huruf yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Saya sangat kesulitan mencari letak kesalahan berita tersebut diatas, ada 5 kesalahan yang saya temukan yaitu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak ditulis miring.


BAB III
PENUTUP
1. Simpulan

       Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan penggunaan huruf miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu diperhatikan. seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel.
Untuk menulis sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan bahasa Indonesia yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis tugas makalah, laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi.

2. Saran
       Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka


 Kushartanti dkk, 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.

No comments:

Post a Comment