MAKALAH BAHASA INDONESIA
(Pemakaian
Huruf )
Dosen : Drs.sanib abidin, m.mpd
Oleh :





STAI DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum
wr.wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya Penyusun
diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf ini sampai
selesai.
Ucapan Salam
dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah, yang garis
hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya. Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat
dengan meneladani para teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.
Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara Pemakaian
Huruf yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata ataupun
kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, dan pemakaian huruf miring.
Dalam
penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari teman-teman. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian
makalah ini.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Purwakarta, September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................ i
DAFTAR ISI
............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1. Latar
Belakang Masalah .................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah ............................................................................................ 1
3. Tujuan
Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
1. Pemakaian
Huruf .............................................................................................. 2
A.
Huruf Abjad ............................................................................................................. 2
B. Huruf Vokal
............................................................................................................ 2
C. Huruf
Konsonan ....................................................................................................... 2
D. Huruf
Diftong ......................................................................................................... 2
E. Gabugan
Huruf Konsonan ......................................................................................... 2
F. Huruf
Kapital ............................................................................................................ 2
G. Huruf Miring ............................................................................................................ 5
H. Huruf Tebal
.............................................................................................................. 6
2. Contoh Wacana
.................................................................................................
7
BAB III PENUTUP
........................................................................................................ 8
1. Simpulan
........................................................................................................ 9
2. Saran
............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Kemampuan
berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat
Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok.
Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang
berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa
tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar
mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek,
tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan
(menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya,
keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup
sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup
macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah
ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf yang
sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
2.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan?
3.
Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai
dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Huruf
abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:
a, b, c, d, e,
f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.
B. Huruf Vokal
Huruf yang
melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*, i, o, dan
u.
* Untuk
keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( „ ) dapat digunakan jika
ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Di mana kecap
itu dibuat?
Coba kecap dulu
makanan itu.
C. Huruf
Konsonan
Huruf yang
melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
D. Huruf Diftong
Di
dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan
oi.
E. Gabungan
Huruf Konsonan
Gabungan huruf
konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
F. Huruf
Kapital
1. Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
dan petikan langsung.
Misalnya:
Dia membaca
buku
Adik bertanya,
“Kapan kita pulang?”
2. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam, Kristen,
Quran, Alkitab.
3.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden
Adam Malik
Gubernur Jawa
Tengah
4. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Catatan:
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa
Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de
Hollander
Vasco da Gama
Dalam nama
orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
pertama kata bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman
bin Zaini
Siti Fatimah
binti Salim
5. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
bahasa
Indonesia
6.a. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Maulid
bulan Agustus
hari Galungan
b. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
c. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
digunakan sebagai nama.
Misalnya:
Perlombaan
senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
7.a. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Jawa Barat
b. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti
nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan
Gunung Semeru
c. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika
kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara
tari Melayu
8. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata
tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.
Misalnya:
Badan
Kesejahteraan Ibu dan Anak
9. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi,
dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Yayasan
Ilmu-Ilmu Sosial
10. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali,
kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada
posisi awal.
Misalya:
Bacalah majalah
Bahasa dan Sastra.
11. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr.
Doktor
Catatan:
Gelar akademi
dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara
khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 036/U/1993.
12.a. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya,
“itu apa, Bu?”
Besok Paman
akan datang.
b. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.
Misalnya:
Kita harus
menghormati bapak dan ibu.
13. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda
tahu?
Surat Anda sudah
kami terima dengan baik.
G. Huruf Miring
1. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang
dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa
dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan:
Judul skripsi,
tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak
ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Bab ini tidak
membicarakan pemakaian huruf kapital.
3.a. Huruf
miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan
bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama
ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
b. ungkapan
asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan
sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu
telah mengalami empat kali kudeta.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,
daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS
GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I
PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1
Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks,
dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
2. Huruf tebal
dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk
menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak
menang ...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak
menyamai.
3. CONTOH
WACANA
4G XL Akhirnya
Sampai di Bandung (JAKARTA, KOMPAS.com).
Operator XL
Axiata akan menghadirkan layanan berteknologi 4G di Bandung. Layanan internet
cepat itu saat ini sedang dalam persiapan dan dijanjikan selesai dalam hitungan
hari.
Saat ini,
operator telekomunikasi tersebut masih dalam proses modernisasi jaringan.
Targetnya, modernisasi yang terkait implementasi 4G itu akan selesai pada akhir
Maret 2015. “Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan kami gelar beberapa saat
lagi, kami memenuhi janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk
memberikan pelayanan yang lebih unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah
ada," ujar Vice President Central Region XL Bambang Parikesit melalui
keterangan resmi kepada KompasTekno, Jumat (13/3/2015). "Modernisasi
jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus kami lakukan
hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih
prima," imbuhnya. Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf &
Penulisan Kata 15 Persiapan jaringan di Bandung sekaligus memastikan kinerja XL
menjelang gelaran acara Konferense Asia Afrika (KAA), 19-24 April 2015. Secara
khusus XL terus memastikan semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta
di beberapa tempat yang menjadi venue hajatan internasional tersebut.
Pada saat acara berlangsung pun XL akan menggelar jaringan 4G di sejumlah
lokasi utama acara KAA.
Dia
menambahkan, Bandung dipilih XL dengan pertimbangan tingginya potensi
permintaan dan kebutuhan data konsumen. Selain itu layanan 4G dinilai akan
mendukung pembangunan Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat.
Selain
menyiapkan jaringan, operator yang identik dengan warna biru itu juga
menyiapkan ekosistem pendukung 4G. Ekosistem tersebut antara lain ketersediaan
ponsel, aplikasi digital yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan
(gratis streaming lagu di Guvera, live streaming nonton pertandingan bola Liga
Inggris, video streaming di VIKI, dan konten Muslimku), dan paket data layanan
4G.
Komentar :
Dari kabar
berita diatas yang diambil dari kabar berita kompas.com, hampir semua isinya
sudah memperhatikan pemakaian huruf yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Saya sangat kesulitan
mencari letak kesalahan berita tersebut diatas, ada 5 kesalahan yang saya
temukan yaitu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak ditulis
miring.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26
huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di antaranya merupakan usaha
memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa
katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf
diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan untuk
dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar,
penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal
dan penggunaan huruf miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu
diperhatikan. seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel.
Untuk menulis
sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan bahasa Indonesia
yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis tugas makalah,
laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi.
2. Saran
Aturan dalam
penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk pandulan
para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu
dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga
negara Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian
huruf dan penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis,
membuat laporan, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
Kushartanti dkk, 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta:
Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment