Friday, October 23, 2015

Pujian Ulama untuk Imam Malik

Pujian Ulama untuk Imam Malik
An Nasa’i berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, tepercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket: Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).
Sedangkan Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.
Imam as-Syafi'i berkata, "Imam Malik adalah Hujjatullah atas makhluk-Nya setelah para Tabi'in[3] ".
Yahya bin Ma'in berkata, "Imam Malik adalah Amirul mukminin dalam (ilmu) Hadits"
Ayyub bin Suwaid berkata, "Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam madinah) dan as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat dipercaya".
Ahmad bin Hanbal berkata, " Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik, maka ketahuilah bahwa orang tersebut adalah ahli bid'ah"
Seseorang bertanya kepada as-Syafi'i, " apakah anda menemukan seseorang yang (alim) seperti imam malik?" as-Syafi'i menjawab :"aku mendengar dari orang yang lebih tua dan lebih berilmu dari pada aku, mereka mengatakan kami tidak menemukan orang yang (alim) seperti Malik, maka bagaimana kami(orang sekarang) menemui yang seperti Malik?[3]
Imam Abu Hanifah berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pandai tentang sunnah Rasulullah dari Imam Malik."
Abdurrahman bin Mahdi berkata, " Aku tidak pernah tahu seorang ulama Hijaz kecuali mereka menghormati Imam Malik, sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umat Muhammad, kecuali dalam petunjuk."
Ibnu Atsir berkata, "Cukuplah kemuliaan bagi asy-Syafi'i bahwa syaikhnya adalah Imam Malik, dan cukuplah kemuliaan bagi Malik bahwa di antara muridnya adalah asy-Syafi'i."
Abdullah bin Mubarak berkata, "Tidak pernah aku melihat seorang penulis ilmu Rasulullah lebih berwibawa dari Malik, dan lebih besar penghormatannya terhadap hadits Rasulullah dari Malik, serta kikir terhadap agamanya dari Malik, jika dikatakan kepadaku pilihlah Imam bagi umat ini, maka aku akan pilih Malik."
Laits bin Saad berkata, "Tidak ada orang yang lebih aku cintai di muka bumi ini dari Malik."


Kitab Al-Muwaththa
Al-Muwaththa berarti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau ‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam. Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin. Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. Dia sangat berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat yang meragukan. Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih olehnya setelah diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. Imam Syafii pernah berkata, “Tiada sebuah kitab di muka bumi ini setelah al qur`an yang lebih banyak mengandungi kebenaran selain dari kitab Al-Muwaththa karangan Imam Malik, inilah karangan para ulama muaqoddimin.”
Akhir Hayat
Menjelang wafat, Imam Malik ditanya masalah kemana ia tak pergi lagi ke Masjid Nabawi selama tujuh tahun, ia menjawab, "Seandainya bukan karena akhir dari kehidupan saya di dunia, dan awal kehidupan di akhirat, aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada kalian. Yang menghalangiku untuk melakukan semua itu adalah penyakit sering buang air kecil, karena sebab ini aku tak sanggup untuk mendatangi Masjid Rasulullah. Dan, aku tak suka menyebutkan penyakitku, karena khawatir aku akan selalu mengadu kepada Allah." Imam Malik mulai jatuh sakit pada hari Minggu sampai 22 hari lalu wafat pada hari Minggu, tanggal 10 Rabi'ul Awwal 179 Hijriyyah atau 800 Miladiyyah.
Masyarakat Medinah menjalankan wasiat yang ia sampaikan, yakni dikafani dengan kain putih, dan disalati diatas keranda. Imam shalat jenazahnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim al-Hasyimi yang merupakan gubernur Madinah. Gubernur Madinah datang melayat dengan jalan kaki, bahkan termasuk salah satu yang ikut serta dalam mengangkat jenazah hingga ke makamnya. Beliau dimakamkan di Pemakaman Baqi', seluruh murid-murid beliau turut mengebumikan beliau.
Informasi tentang kematitan beliau tersebar di seantero negeri Islam, mereka sungguh sangat bersedih dan merasa sangat kehilangan, seraya mendoakan beliau agar selalu dilimpahi rahmat dan pahala yang belipat ganda berkat ilmu dan amal yang beliau persembahkan untuk Islam.





B.  Mazhab Maliki
          Mazhab Maliki merupakan kumpulan pendapat Imam Maliki dan penerusnya sesudah beliau meninggal dunia. Lahir pada tahun 93 H = 721 M di Madinah. Selanjutnya ,dalam kalangan umat islam beliau lebih di kenal dengan sebutan Imam Malik. Imam malik terkenal sebagai imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Maliki belajar kepada ulama-ulama madinah. Guru pertamanya adalah Abdurrahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab az zuhr.Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fikih adalah Rabi’ah bin Abdur Rahman.Imam Malik adalah tokoh  Negeri Hijaz,bahkan tokoh dalam semua bidang fikih dan hadis. 
Dasar-dasar Mazhab Maliki diperinci ke dalam tujuh belas pokok dasar sebagai berikut:
a.Nassul- kitab                                                            j.Tanibus-sunah
b.Zahirul-kitab umum                                     k.Ijma
c.Dalilul-kitab mafhum mukhalafah               l.Qiyas
d.Mafhum Muafaqah                                     m.Amalu ahlil-Madinah
e.Tanbihul-kitab terhadap ‘illat                      n.Qaul Sahabi
f.Nas-Nas sunah                                              o.Istihsan
g.Zahirus-sunah                                              p.Mura’atul Khilaf
h.Dalilus-sunah                                               q.Sadduz-Zarai                                   
i.Mafhum-sunah
Imam Maliki dalam menetapkan hukum Islam berpegang pada :
a.      Al-qur’an
b.      As-sunah
c.       Ijma’ Ahl al-Madinah
d.      Fatwa sahabat
e.      Khabar Ahad dan Qiyas
f.        Al-istihsan
g.      Al-Maslakhah al-Mursalah
h.      Sadd az-Zara`i
i.        Istishad dan
j.        Syr’un Man Qablana Syar’un lana

Sejarah Singkat Imam Maliki

A.      Biografi Imam Maliki
Imam Maliki bin Anas merupakan pendiri mazhab maliki (93 H-176H/712-795). Imam Maliki bin Anas di lahirkan di Madinah pada tahun 93 H. Beliau berasal  dari Kabilah Yamniah. Sejak kecil beliau telah rajin menghadiri majelis-majelis lmu pengetahuan sehingga sejak kecil  beliau telah hafa al qur’an. Ibunya sendiri yang mendorong imam maliki untuk senantiasa giat menuntut ilmu.

Pada mulanya imam maliki belajar pada rabiah, seorang ulama yang sangat terkenal pada waktu itu. selain itu beliau juga memperdalam hadis kepada ibnu sihab serta mempelajari ilmu fiqih dari para sahabat. Karena ketekunan dan kecerdasanya, Imam malik tumbuh sebagai seorang ulama yang terkenal terutama dalam bidang ilmu hadis dan fiqih. Ad-Dahlani berkata,” Malik adalah orang yang paling ahli dalam bidang hadis di Madinah yang paling mengetahui tentang keputusan-keputusan Umar, yang paling mengerti tentang pendapat-pendapat Abdullah bin Umar, Aisyah r.a , dan sahabat-sahabat mereka. Atas dasar itulah dia memberi fatwa apabila diajukan kepadanya suatu masalah dia menjelaskan  dan memberi fatwa.

Imam malik dikenal mempunyai daya ingat yang sangat kuat selain itu beliau dikenal juga sangat ikhlas di dalam melakukan sesuatu. Sifat inilah kiranya memberi kemudahan kepada beliau dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Beliau pernah berkata,” Ilmu itu adalah cahaya, ia akan mudah dicapai dengan hati yang taqwa dan khusyuk. ”Imam malik enggan memberi fatwa yang berhubungan dengan hukuman.


Tidak diragukan lagi bahwa Imam Malik adalah seorang ulama yang sangat terkemuka terutama dalam bidang ilmu hadis dan fiqih. Beliau mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam kedua cabang ilmu tersebut. Imam Malik bahkan telah menulis kitab al-Muwatta ’yang merupakan kitab hadis dan fikih. Imam Malik wafat pada usia 86 thn. Mazhab Maliki sendiri tersebar luas dan dianut dibanyak bagian diseluruh penjuru dunia

No comments:

Post a Comment