Pujian Ulama untuk Imam Malik
An
Nasa’i berkata,”
Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, tepercaya
periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan
hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket: Abdul
Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak
senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit
mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).
Sedangkan
Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh
ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.
Ayyub bin
Suwaid berkata, "Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam madinah) dan
as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat dipercaya".
Ahmad
bin Hanbal berkata,
" Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik, maka ketahuilah
bahwa orang tersebut adalah ahli bid'ah"
Seseorang
bertanya kepada as-Syafi'i, " apakah anda menemukan
seseorang yang (alim) seperti imam malik?" as-Syafi'i
menjawab :"aku mendengar dari orang yang lebih tua dan lebih berilmu
dari pada aku, mereka mengatakan kami tidak menemukan orang yang (alim) seperti
Malik, maka bagaimana kami(orang sekarang) menemui yang seperti Malik?[3]
Imam Abu Hanifah berkata, "Aku tidak pernah
melihat seseorang yang lebih pandai tentang sunnah Rasulullah dari Imam Malik."
Abdurrahman
bin Mahdi berkata, " Aku tidak pernah tahu seorang ulama Hijaz kecuali
mereka menghormati Imam Malik, sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umat Muhammad, kecuali dalam petunjuk."
Ibnu Atsir
berkata, "Cukuplah kemuliaan bagi asy-Syafi'i bahwa syaikhnya adalah Imam
Malik, dan cukuplah kemuliaan bagi Malik bahwa di antara muridnya adalah
asy-Syafi'i."
Abdullah bin
Mubarak berkata, "Tidak pernah aku melihat seorang penulis ilmu Rasulullah
lebih berwibawa dari Malik, dan lebih besar penghormatannya terhadap hadits
Rasulullah dari Malik, serta kikir terhadap agamanya dari Malik, jika dikatakan
kepadaku pilihlah Imam bagi umat ini, maka aku akan pilih Malik."
Laits bin
Saad berkata, "Tidak ada orang yang lebih aku cintai di muka bumi ini dari
Malik."
Kitab Al-Muwaththa
Al-Muwaththa berarti ‘yang disepakati’ atau
‘tunjang’ atau ‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama
Islam. Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang
dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin.
Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits,
ilmu fiqh dan sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam
Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. Dia
sangat berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak
riwayat yang meragukan. Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000
saja diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan
sahih olehnya setelah diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah
riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis
hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. Imam Syafii pernah berkata,
“Tiada sebuah kitab di muka bumi ini setelah al qur`an yang lebih banyak mengandungi
kebenaran selain dari kitab Al-Muwaththa karangan Imam Malik, inilah karangan
para ulama muaqoddimin.”
Akhir Hayat
Menjelang
wafat, Imam Malik ditanya masalah kemana ia tak pergi lagi ke Masjid Nabawi
selama tujuh tahun, ia menjawab, "Seandainya bukan karena akhir dari
kehidupan saya di dunia, dan awal kehidupan di akhirat, aku tidak akan
memberitahukan hal ini kepada kalian. Yang menghalangiku untuk melakukan semua
itu adalah penyakit sering buang air kecil, karena sebab ini aku tak sanggup
untuk mendatangi Masjid Rasulullah. Dan, aku tak suka menyebutkan penyakitku,
karena khawatir aku akan selalu mengadu kepada Allah." Imam Malik mulai
jatuh sakit pada hari Minggu sampai 22 hari lalu wafat pada hari Minggu,
tanggal 10 Rabi'ul Awwal 179 Hijriyyah atau 800 Miladiyyah.
Masyarakat
Medinah menjalankan wasiat yang ia sampaikan, yakni dikafani dengan kain putih,
dan disalati diatas keranda. Imam shalat jenazahnya adalah Abdullah bin
Muhammad bin Ibrahim al-Hasyimi yang merupakan gubernur Madinah. Gubernur
Madinah datang melayat dengan jalan kaki, bahkan termasuk salah satu yang ikut
serta dalam mengangkat jenazah hingga ke makamnya. Beliau dimakamkan di
Pemakaman Baqi', seluruh murid-murid beliau turut mengebumikan beliau.
Informasi
tentang kematitan beliau tersebar di seantero negeri Islam, mereka sungguh
sangat bersedih dan merasa sangat kehilangan, seraya mendoakan beliau agar
selalu dilimpahi rahmat dan pahala yang belipat ganda berkat ilmu dan amal yang
beliau persembahkan untuk Islam.
B. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki merupakan kumpulan
pendapat Imam Maliki dan penerusnya sesudah beliau meninggal dunia. Lahir pada
tahun 93 H = 721 M di Madinah. Selanjutnya ,dalam kalangan umat islam beliau
lebih di kenal dengan sebutan Imam Malik. Imam malik terkenal sebagai imam
dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Maliki belajar kepada ulama-ulama madinah. Guru
pertamanya adalah Abdurrahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’
Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab az zuhr.Adapun yang menjadi gurunya dalam
bidang fikih adalah Rabi’ah bin Abdur Rahman.Imam Malik adalah tokoh Negeri Hijaz,bahkan tokoh dalam semua bidang
fikih dan hadis.
Dasar-dasar Mazhab Maliki diperinci ke dalam tujuh belas
pokok dasar sebagai berikut:
a.Nassul-
kitab j.Tanibus-sunah
b.Zahirul-kitab
umum k.Ijma
c.Dalilul-kitab
mafhum mukhalafah l.Qiyas
d.Mafhum
Muafaqah m.Amalu
ahlil-Madinah
e.Tanbihul-kitab
terhadap ‘illat n.Qaul
Sahabi
f.Nas-Nas
sunah o.Istihsan
g.Zahirus-sunah p.Mura’atul
Khilaf
h.Dalilus-sunah q.Sadduz-Zarai
i.Mafhum-sunah
Imam Maliki
dalam menetapkan hukum Islam berpegang pada :
a. Al-qur’an
b. As-sunah
c. Ijma’ Ahl
al-Madinah
d. Fatwa sahabat
e. Khabar Ahad dan
Qiyas
f.
Al-istihsan
g. Al-Maslakhah
al-Mursalah
h. Sadd az-Zara`i
i.
Istishad dan
j.
Syr’un Man Qablana Syar’un lana
Sejarah Singkat Imam
Maliki
A. Biografi Imam
Maliki
Imam Maliki bin Anas merupakan pendiri mazhab maliki (93
H-176H/712-795). Imam Maliki bin Anas di lahirkan di Madinah pada tahun 93 H.
Beliau berasal dari Kabilah Yamniah.
Sejak kecil beliau telah rajin menghadiri majelis-majelis lmu pengetahuan
sehingga sejak kecil beliau telah hafa
al qur’an. Ibunya sendiri yang mendorong imam maliki untuk senantiasa giat
menuntut ilmu.
Pada mulanya imam maliki belajar pada rabiah, seorang ulama
yang sangat terkenal pada waktu itu. selain itu beliau juga memperdalam hadis
kepada ibnu sihab serta mempelajari ilmu fiqih dari para sahabat. Karena
ketekunan dan kecerdasanya, Imam malik tumbuh sebagai seorang ulama yang
terkenal terutama dalam bidang ilmu hadis dan fiqih. Ad-Dahlani berkata,” Malik
adalah orang yang paling ahli dalam bidang hadis di Madinah yang paling
mengetahui tentang keputusan-keputusan Umar, yang paling mengerti tentang
pendapat-pendapat Abdullah bin Umar, Aisyah r.a , dan sahabat-sahabat mereka.
Atas dasar itulah dia memberi fatwa apabila diajukan kepadanya suatu masalah
dia menjelaskan dan memberi fatwa.
Imam
malik dikenal mempunyai daya ingat yang sangat kuat selain itu beliau dikenal
juga sangat ikhlas di dalam melakukan sesuatu. Sifat inilah kiranya memberi
kemudahan kepada beliau dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Beliau pernah
berkata,” Ilmu itu adalah cahaya, ia akan mudah dicapai dengan hati yang taqwa
dan khusyuk. ”Imam malik enggan memberi fatwa yang berhubungan dengan hukuman.
Tidak diragukan lagi bahwa Imam Malik adalah seorang ulama
yang sangat terkemuka terutama dalam bidang ilmu hadis dan fiqih. Beliau
mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam kedua cabang ilmu tersebut. Imam
Malik bahkan telah menulis kitab al-Muwatta ’yang merupakan kitab hadis dan
fikih. Imam Malik wafat pada usia 86 thn. Mazhab Maliki sendiri tersebar luas
dan dianut dibanyak bagian diseluruh penjuru dunia
No comments:
Post a Comment