PENTINGNYA
ORGANISASI BAGI MAHASISWA
JAMALUDIN
MENPORA
Kami panjatkan segala puji pada allah SWT dan kami meminta
pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindungan Nya dari segala keburukan
jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan
jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah
Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah
limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya,
semuanya.
Yang saya hormati ketua STAI DR KHEZ MUTTAQIEN bapak Dr. Manpan Drajat,
M.Ag beserta jajaran pimpinan kampus yang telah memberikan saya motivasi
sehingga tulisan ini dibuat yang insya allah bermanfaat bagi kita semua.
Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil
keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat
menikmati kebebasannya.Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun
dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal
kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu
menjawabnya dengan pertanyaan,“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang
yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”Saat
itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat
lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam
bebas.Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang
sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu,
kegagalan beruntun, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang
mementahkan potensi kita.Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka
voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya
atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih
mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.Tahukah Anda bahwa gajah
yang sangat kuat bisa diikat hanya degan tali yang terikat pada pasak kecil?
Gajah sudah merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat
kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil. Sebagai
manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang
kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang
ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di
puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.Pada dasarnya, kehidupan kita
akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan
dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita, Setiap organisasi pada dasarnya memiliki sifat yang terbaik dari yang
baik, itu hanya salah satu fanatik yang berlebihan.
Mahasiswa Cerdas Antara Kuliah dan organisasi Salah
satu dilema yang saya alami adalah saat memilih antara kuliah dan organisasi,
karena ini pilihan yang sangat berat bagi saya untuk saat ini. Kehidupan
mahasiswa memang berbeda dengan saat masih SMA, SMP, apalagi SD. Kita disini
dilatih untuk mandiri dan lebih kreatif, oleh karena itu mau tidak mau kita harus
dapat mengatur pribadi dan kehidupan kita saat berada di perkuliahan. Pilihan Mahasiswa Cerdas Antara Kuliah
dan Organisasi Kuliah memang tujuan utama kita mengapa kita
sekarang ada disini (bangku perkuliahan) akan tetapi berbeda dengan saya, yang
tujuan kuliah bukan untuk mencari ilmu dan biar cepet kuliah dengan IP
cumlaude, Oh.. kenapa? tujuan utama saya sendiri kuliah adalah untuk mencari
teman sebanyak- banyaknya akan tetapi ditengah proses tersebut, tertariklah dengan
organisasi (UKM, HMJ, BEM dan Organisasi eksternal). ini membuat saya semakin
galau lagi. dan saya paling tidak mau, kalau hanya fokus kesatu tujuan dengan mengesampingkan
tujuan lainnya. Pentingnya Kuliah bagi mahasiswa Kuliah memang penting, sangat penting bahkan karena
dengan kuliah, nilai bagus, lulus cepet akan mendapatkan kesempatan kerja yang
baik dan cepet pula, padahal hal ini belum tentu, kenapa? yah untuk mencapai
titik (setelah kuliah) kita pasti akan mengalami kesulitan/ rintangan yang
lebih besar lagi, beda cerita jika kita punya saudara/ keluarga/ teman yang
memiliki usaha yang mapan, kita bisa nimbrung (ikut kerja), jikalau kita tidak
ada link tersebut pastinya kita akan kesulitan, (mau ngapain ya ini), dan pasti
banyak pertanyaan mengenai diri kita sendiri (kalau anda menyadarinya). dan itu
pasti terjadi, kalau kita hanya mementingkan hal tersebut. Pentingnya Pernah dengar
istilah Hard Skill dan Soft Skill? Gampangnya, Hard Skill itu kemampuan
teknis yang kita pelajari melalui disiplin ilmu. Misalnya, kamu jago
didunia pendidikan, bisa membuat RPP
sendiri, paham Undang-undang Pendidikan, tahu cara mengajar yang baik,
ahli dalam membuat novel sastra, dan lain sebagainya. Pentingkah
Hard Skill? Penting! Mahasiswa jelas harus bisadalam segala hal, Sarjana
Hukum bisa jadi pengacara handal kalau tidak paham UU? Mahasiswa Pertanian
pastilah tahu iklim seperti apa yang cocok untuk menanam cabe, serta Mahasiswa
Sastra adalah sastrawan masa depan. Namun yang sering dilupakan adalah
Soft Skill,yaitu kemampuan manajemen diri maupun manajemen orang lain.
Soft Skill contoh mudahnya adalah bagaimana kamu bekerja dalam tim,
bagaimana kamu mengatur bawahan, bekerja sama
dengan rekan sepantaran, maupun menerima perintah dari atasan.
Bagaimana kamu mengatur waktu, bagaimana kamu berdisiplin,
bagaimana kamu mengatur target yang luar biasa tapi realistis. Dalam Soft Skill tiba-tiba materi kurikulum buku
kuliah dan komat-kamit dosen tidak banyak bermanfaat, karena
sekarang kamu berkutat dalam hal-hal kecil namun esensial seputar
hubungan antar manusia. Kamu belajar dipimpin dan siap memimpin di
suatu saat. Bagaimana caranya berdisiplin mengerjakan tugas
yang telah diamanahkan? Bagaimana caranya memberi amanah pada
orang lain? Lalu, bagaimana caranya menangani konflik yang
pasti terjadi dalam sebuah kelompok? Itulah Soft Skill, dan tentunya tidak
tercantum di dalam pasal UU manapun, dan tidak pula ada hubungannya dengan
cabe. Ini adalah sesuatu yang hanya bisa kamu dapatkan kalau kamu mau keluar
mengikuti berbagai pelatihan, dan berorganisasi! Semua organisasi selalu menyimpan
edukasi Soft Skill yang sama baiknya. Di semua organisasi kamu
akan bekerja dalam tim, kamu akan mendapat tugas dari pengurus organisasimu,
dan kelak kamu akan menjadi pengurus organisasimu dan memberi tugas pada
anggota baru.Contohlah jika kamu masuk ke UKM Futsal, sebagai anggota baru kamu
diminta untuk membentuk tim bersama anggota baru yang lain. Formasi apa yang
mau diterapkan? Siapa jadi kiper, back, midfield, dan forward?
Siapa jadi kapten?Ternyata kamulah yang ditunjuk jadi kapten, otomatis kamulah leader
tim kesebelasan yang baru bayi ini. Bisakah kamu memimpin
forum briefing strategi tim ini? Apa saja target
program latihan kalian? Tiap hari apa saja kalian bisa latihan?
Tentunya saat latihan ini harus hadir, karena kalau ada satu saja yang tidak
hadir, tentu kerjasama dalam permainan tidak terbentuk. Alkisah, semisalnya kamu adalah mahasiswa Jurusan
Politik, kamu sadar bahwa di kampus kamu tidak pernah diajari bagaimana caranya
menyatukan jadwal agar bisa kumpul latihan futsal seminggu sekali. Mahasiswa
dan organisasi merupakan kedua hal yang tidak dapat terpisahkan.
Kura-kura, alias kuliah-rapat kuliah-rapat, itulah sebutan bagi mereka,
para mahasiswa yang aktif di beberapa kegiatan kampus. Bahkan, tidak jarang
mereka rela pulang larut malam dari kampus setiap harinya demi menghadiri rapat
ini dan itu. Kehidupan berorganisasi di kampus nyatanya memiliki begitu banyak
pandangan dan sorotan. Ada yang memandang bahwa dengan mengikuti kegiatan
organisasi hanya akan menghambat nilai akademik. Hmm, masa sih? Namun, tidak
sedikit juga yang menganggap bahwa dengan bergabung dalam organisasi kampus
akan memberikan banyak sekali manfaat bagi dirinya, salah satunya dengan menjadi
mahasiswa yang eksis yang terkenal seantero kampus. Sebagai seorang mahasiswa,
berprestasi di bidang akademik sudah menjadi sebuah kewajiban. Yap, tugas kita
sebagai seorang mahasiswa adalah belajar! Tapi, apa iya cukup dengan belajar
saja? Selain datang ke kampus untuk menimba ilmu, alangkah baiknya kalau
seorang mahasiswa juga menyeimbangkan kehidupannya sebagai mahasiswa dengan
mengikuti berbagai kegiatan di bidang non akademik, salah satunya dengan aktif
di beberapa organisasi kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM),
himpunan mahasiswa jurusan/program studi, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),
atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara di kampus. Bergabung dalam organisasi
kampus atau kepanitiaan acara kampus ternyata memberikan manfaat yang banyak
banget, loh! Berikut ini adalah beberapa bukti kalau bergabung dalam
organisasi kampus atau kepanitiaan acara kampus itu bukan semata-mata cuma jadi
mahasiswa eksis, tapi juga ada manfaatnya ;
1. Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3. Memperluas Jaringan atau Networking Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu
kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang
lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan
sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena
merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang
sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi
mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau
dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai
perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan
tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki
gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan
baru.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara
sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut
organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe
orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari
program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman
kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah
individu unik. Semakin luas pergaulan maka pemahaman kamu akan semakin kaya. Saat
bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih
berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya
akan memudahkan kinerja kamu.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik Banyak berinteraksi dengan orang, dengan berbagai
karakteristik, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat
konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang
mendesak, rekan kerja yang kurang komperatif atau sukanya menjatuhkan rekan
kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah
terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah
terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar
tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
No comments:
Post a Comment